– Dua bobotoh meninggal dunia dalam insiden di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Bandung, Jawa Barat. Korban meninggal saat hendak menyaksikan laga turnamen pramusim, Piala Presiden 2022. Adapun saat itu laga antara Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya, padaJumat (17/6/2022).
Terkait insiden tersebut, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mendesak pihak PSSI mencabut izin atau menunda pelaksanaan. Hal ini dimaksud untuk mencegah korban yang berpotensi muncul dan juga mencari indikasi kelalaian dari pihak penyelenggara. "Selain sanksi pidana yang diproses, setidaknya ada pencopotan (izin) atau setidak tidaknya sanksi penundaan, polri berwenang untuk menunda kegiatan,"
"Menurut saya harus tunda sementara, untuk mencegah korban yang berpotensi muncul, periksa kesiapan penyelenggara, lakukan pemeriksaan siapa yang harus bertanggung jawab, makanya tunda dulu lah," "Kami (IPW) tidak memiliki wewenang untuk menghentikan, kami meminta dalam hal ini PSSI," kata Sugeng, dikutip dari YouTube Kompas Tv, Senin (20/6/2022). Sugeng juga mengatakan, atas insiden itu menambah deret korban tewas penonton sepak bola.
Ia menilai harus ada pertanggungjawaban hukum dari pihak penyelenggara. "IPW memiliki data bahwa sampai jumat kemarin, dua bobotoh itu menambah daftar penonton sepak bola menjadi 78 yang tewas," "Terakhir tahun 2018 atau 2019, harus ada yang dimintai tanggung jawab hukum,"
"Dari kerumunan yang terjadi, ini kan tangung jawab penyelenggara liga Indonesia,ini kan berbayar, artinya dia tidak bisa memitigasi," ujarnya. Atas insiden tersebut, Sugeng mengklaim ada unsur kelalaian dari penyelenggara kegiatan. Ia mendesak pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus tersebut.
"Dengan tewasnya dua bobotoh, ini menjadi indikasi awal bahwa panitia tidak siap menyelenggarakan event tersebut,” "Ada Pasal 359 nanti yang bisa diterapkan, tentang kelalaian yang menyebabkan kematian," katanya Sugeng mengatakan, IPW mendesak agar polisi menyelidiki bukti bukti yang mengarah kepada adanya dugaan kelalaian dari pihak penyelenggara.
"Dari izin keramaian yang diberikan kepada kepolisian, bisa dicek jumlah penonton yang dikaitkan dengan kapasitas stadion berapa. Kalau terjadi "ketidakcocokan antara kapasaitas stadion dengan jumlah karcis yang diedarkan, ini ada inidikasi kelalaian," ucap Sugeng, dikutip dari Kompas.com , Minggu (20/6/2022). Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) akan mengambil tindakan terkait insiden di gelaran Piala Presiden 2022.
PSSI akan bertindak berdasarkan laporan resmi dari panitia lokal dan aparat kepolisian terkait insiden meninggalnya dua Bobotoh Persib. Dalam laporan yang diterima panitia lokal, dua Bobotoh Persib tersebut meninggal dunia karena sebab yang berbeda. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan berharap kejadian ini tak terulang lagi ke depannya.
Ketum yang akrab disapa Iwan Bule ini sekaligus meminta pihak panitia pertandingan untuk lebih sigap dalam gelaran Piala Presiden 2022 kali ini. Selain itu, Iwan Bule juga menyampaikan duka cita yang mendalam terkait meninggalnya dua Bobotoh Persib ini. "Kami ikut berbelasungkawa atas meninggalnya dua sahabat kita di Bandung,"
"Bagi keluarga yang ditinggalkan agar diberikan kekuatan dan ketabahan." "Mudah mudahan kejadian yang sama tidak akan terulang lagi," katanya, Sabtu (18/6/2022) dilansir . Dikutip dari Instagram Viking, @officialvpc , dua Bobotoh yang meninggal dunia pada insiden itu atas nama Sopiana Yusup dan Ahmad Solihin.
Salah satu korban bernama Ahmad Solihin sebelumnya dikabarkan menghilang setelah laga Persib vs Persebaya di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Kabar itu disebarkan oleh saudaranya melalui akun twitter bernama @ehuuuuun pada Jumat (17/6/2022) dini hari. Dia menjelaskan kalau Ahmad hilang setelah kejadian keos di pintu V GBLA.
Sejak saat itu, dia dan Ahmad terpisah ketika ditolong medis. "Minta bantuan nya. Saudara saya Ahmad/Ama hilang di GBLA ketika chaos di pintu V, td bareng saya ke injek injek. Saya terpisah ketika di tolong/tangani tim medis. Tolong bantuan nya bila ada yg melihat," tulis akun twitter @ehuuuuun. Tak berselang lama, akun twitter tersebut kembali mengabarkan bahwa Ahmad sudah ditemukan.
Namun, Ahmad ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa. "Assalamuallaikum. Alhamdulillah saudara saya sudah ditemukan," bunyi cuitan di akun tersebut. "Kondisi meninggal dunia, dia jd salah 1 korban bersama saya ketika chaos td."
"Minta doa dr semuanya semoga alm diberikan tempat yg semestinya dan di ampuni dosa dosa nya. Amiin allahuma amiin terima kasih semuanya," pungkasnya.